entah darimana ide ini,, tapi ini adalah fanfic 7WEST pertama saia .... untuk judulnya menyusul yak~wkwkwkw XD hai! dozo~~ ^^
Title : ...... ? (PART 1)
Author : Ellysa石川美宥 a.k.a Lysaa Miyuu
Genre : Romance (maybe?)
Character : Shigeoka Daiki (7WEST) as Shige
Yuka
Ryusei Fujii (7WEST) etc.
“Jawab jujur! Kamu selingkuh kan???” ujar seorang gadis dengan menampakkan wajah kekesalan pada seorang didepan matanya.
“Tidak! Sudah kukatakan aku tidak selingkuh!” respon lelaki itu berusaha meyakinkan gadis yang ia sukai.
“Lalu, dia siapamu? Setiap berangkat, pulang sekolah, dan ke kantin selalu bersamamamu??” kembali gadis itu meluapkan sebuah fakta yang selama ini terekam dalam memori otaknya.
“. . . . . . . .” Tak ada sepatah kata terlontar dari bibir lelaki itu.
“Jawab! Siapa gadis itu??” sekali lagi sebuah pertanyaan terucap dari bibir gadis itu dengan lantangnya.
“. . . . . . “ dan tetap saja tak ada jawaban dari, ia malah menundukkan kepalanya frustasi.
Melihat tak ada seucap katapun keluar, gadis itu merasa makin kesal dengan lelaki jangkung yang ada di depannya itu, kemudian tanpa sepatah kata langkah gadis itu bergegas meninggalkannya.
“Tunggu....!” ucap lelaki itu, namun terlambat, gadis itu kini telah pergi menjauh dan semakin menjauh dari pandangan kedua bola matanya.
= = = = = = =
Perlahan lengan lelaki itu bergerak memutar daun pintu perlahan
“Aku pulang...”. Ia melihat sekeliling rumahnya, nampak sepi tak ada seorang pun menjawab sapaannya.
Kemudian ia melangkahkan kaki hendak menuju kamar yang berada dilantai dua. Namun, langkah itu diurungkannya ketika mendengar sumber suara ribut dari ruang televisi. Lelaki itu kemudian menuju ke ruang televisi yang letaknya disebelah ruang makan.
Di lihatnya pemandangan yang sudah biasa ia pandang tiap harinya. Didepan matanya kini nampak seorang gadis yang sedang duduk manis sambil mengarah ke arah televisi dan menikmati snack yang ada ditangannya.
“Hei! Sudah pulang rupanya!” ujar gadis itu pada lelaki jangkung yang biasa dipanggil Shige. Lelaki itu hanya mengangguk, kemudian mengambil posisi duduk disamping gadis itu.
“Hah! Hari ini melelahkan! “ desah lelaki itu pada dirinya sendiri sembari tangannya ikut meraih snack yang ada ditangan gadis itu.
“Ohh ya..??” respon gadis itu singkat dengan tetap berkonsentrasi pada layar televisi yang sedang menampilkan acara musik kesukaannya.
“Aku diputus lagi. Dan itu gara-gara kau!” ujar lelaki itu dengan memalingkan wajahnya ke arah gadis itu dengan raut kekesalan.
Sejenak konsentrasi gadis itu pada televisi menjadi bubar, dan beralih menatap Shige yang kini sedang menatapnya. Tak ada ekspresi diwajah gadis itu, namun kemudian ia tertawa kecil melihat ekspresi Shige dan kembali matanya berlari ke arah layar televisi.
“Hei! Dengarkan aku! Bisakah kita jujur saja pada semua orang kalau kita ini saudara??” ujar Shige lagi. Mendegar ucapan Shige gadis itu kemudian kembali menatapnya.
“Tidak mau!” ucapnya singkat dengan menjulurkan lidahnya.
“Yang benar saja?? Harus sampai berapa kali aku diputus wanita?” ucap Shige yang mulai kesal dengan tingkah gadis berambut hitam panjang yang duduk disampingnya.
Gadis itu kemudian menatap wajah Shige lekat-lekat, matanya membulat, kemudian tiba-tiba ia mengeluarkan suatu benda entah darimana asalnya
“Boleh saja, tapi apa kamu lupa dengan foto ini?? Hmmm, bagaimana ya kalau foto ini besok tertempel di mading? Pasti seru!” ucap gadis itu dengan senyum yang terlihat sadis dimata Shige.
“Bodoh! Dasar kau! Sini mana foto itu!!” ucap Shige dengan sembari menjepit leher gadis itu dengan lengannya .
“GYAAAA!!! SHIGE BODOH!!!”
“Hei!Hei! Sudah!” suara seorang wanita kemudian berhasil menghentikan pertengkaran layaknya anak kecil kedua orang remaja itu.
“Shige yang mulai!” ujar gadis yang bernama Yuka sambil jari telunjuknya mengarah ke arah Shige.
“Apa??” Shige yang merasa tak terima langsung mencubit lengan gadis itu.
“Itai!! Tuh kan!!” keluh Yuka pada seorang wanita yang biasa ia sebut ibu.
“Hei sudah-sudah! Kalian itu selalu saja bertengkar! Yuka, yang akur donk dengan kakakmu!” ujar ibu mereka yang kewalahan melihat sikap kedua ornag remaja yang selalu tak aku itu.
“Shige bukan kakakku kok, aku benci Shige!” ucap Yuka dengan menjulurkan lidahnya pada seorang yang bernama Shige. Shige hanya bisa berwajah jengkel pada gadis itu seakan ingin rasanya ia melayangkan sebuah sandal kearahnya. Seperti biasa ibu hanya dapat menggelengkan kepalanya
“Ya sudah, ya sudah, ayo sekarang kalian berdua makan, ibu sudah siapkan makanan.”
Shige dan Yuka mereka memang bersaudara namun darah mereka tak sama. Mereka berdua adalah saudara tiri. Sudah lama ayah Yuka telah meninggal ketika ia masih TK, kemudian suatu saat ibu Yuka memutuskan untuk menikah lagi ketika Yuka berada di kelas 2 SMP yaitu dengan seorang lelaki yang tak lain adalah ayah Shige..
Siang hari saat jam istirahat, Yuka hanya terdiam dibangkunya dengan kedua tangan menopang kepalanya. “Tidak ke kantin?” tanya seorang siswi berambut sebahu pada Yuka.
“Ke kantin? Malas, aku tidak mau, kantin sangat ribut, tidak bisa bikin tenang..” keluh Yuka dengan wajah malasnya.
“Hahahaha, kantin ribut itu gara-gara kamu Yuka! Anak-anak lelaki pada mengerumuni mu, lihat saja sekarang dijendela ! Banyak yang ngintip tuh!” ucap gadis itu sambil menunjuk ke arah jendela kelas yang dikerumuni banyak lelaki yang sedang memperhatikan Yuka.
Yuka hanya menggelengkan kepalanya dengan terheran sendiri. Yuka memang terkenal dengan siswi yang cantik disekolahnya, mungkin tidak hanya disekolahnya namun di sekolah lain pun juga. Tapi hal ini juga membuatnya sedikit kewalahan karena terkadang para siswa yang menyukainya membututi nya terus-menerus.
“Ah! Shige!” serentak Yuka langsung berdiri dari bangkunya ketika melihat sosok yang sudah tak asing dalam hidupnya tengah terlihat berjalan melewati kelasnya. Yuka langsung berlari menghampiri Shige.
“Shige~kun!!” ucap Yuka sembari berlari menghampiri lelaki itu kemudian ia mendekap tangan lelaki itu dengan semangatnya.
“Apaan sih, lepaskan!” kata Shige yang merasa risih seraya berusaha melepaskan dekapan Yuka. Namun, tentu saja tak mudah bagi Shige melepaskannya karena Yuka malah makin mempererat mendekap lengan Shige dengan terus tertawa.
“Shige... Kau curang! Curang!” tiba-tiba serentak banyak lelaki yang melihat Yuka yang sangat menempel dengan Shige menjadi terlihat cemburu.
“Hei! Apa?? Ini bukan yang seperti kalian lihat... Ini tak ada maksud! Hei ayo cepat lepaskan, lihat semua orang salah sangka!!” ujar Shige yang terlihat semakin salah tingkah ketika banyak siswa yang kini banyak mengarah kedirinya.
“Tidak mau! Kau kan pacarku Shige!!!!!” ucap Yuka dengan suara yang lumayan keras hingga sampai sekitarnya terkejut dengan ungkapan yang di ucapkan gadis manis itu.
“APA?! Apa-apaan itu???” respon Shige yang ikut terkejut dengan ucapan saudara tirinya itu.
“Hahahaha, sudah ayo ke kantin” kata Yuka yang lalu menggandeng tangan Shige menuju ke arah kantin, dengan tak menghiraukan keadaan sekitar mereka yang sedari tadi masih terlihat mematung terkejut, khususnya para lelaki yang menyukai Yuka.
“Kau jangan seenaknya sendiri! Aku ini saudaramu!” kata Shige yang geram dengan perlakuan Yuka.
“Mereka kan tidak tahu, kumohon bantulah aku, aku sangat kewalahan dengan sikap siswa-siswa yang menggangguku!” ucap Yuka memohon pada.
“Tapi tidak seperti ini caranya!” respon Shige, namun saat itu pandangan Shige langsung teralihkan ketika melihat sosok seorang wanita yang sedang melihat kearahnya dengan wajah terlihat kesal dan kecewa padanya, Shige spontan langsung menghempaskan tangan Yuka yang sedari tadi mendekapnya.
“Shige!” Yuka hanya terkejut ketika Shige menghempaskan tangannya, kemudian bola mata Yuka ikut mengarah kearah sosok yang kini sedang diperhatikan olehnya. Yuka hanya terdiam, ia juga merasakan sama seperti yang dirasakan Shige, ia melihat wajah kekesalan dan kecewa terlukis diraut wajah gadis itu. Tak lama kemudian gadis itu langsung berjalan meninggalkan kantin, Yuka kemudian beralih memandang Shige. Ia melihat Shige benar-benar memperhatikannya, sedari tadi bola matanya tak berhenti mengikuti arah gadis itu hingga sampai ia pergi meninggalkan kantin, kemudian tanpa alasan yang jelas Shige terlihat frustasi ia menundukkan kepalanya dan kemudian tanpa berkata apapun ia melangkahkan kakinya pergi.
“Shige! Chotto...!” Yuka memanggil namanya, namun lelaki itu tetap saja melangkah tak menghiraukan suaranya. Yuka hanya terdiam melihat Shige yang semakin lama menjauh dari pandangannya, ia tahu gadis yang diperhatikan Shige adalah mantannya yang baru saja putus. Tak ada sedikitpun ekspresi pada wajahnya. Sejujurnya dalan hatinya merasa kesakitan, mengetahui Shige telah menemukan seseorang yang ia cintai.
Selama ini Yuka memendam rasa pada Shige. Sudah lama rasa itu telah ada, sejak kelas 1 SMP rasa itu telah tertanam hingga sampai saat ini, ia duduk di kelas 2 SMA . Dan betapa terkejutnya, ketika ia tahu ibunya akan menikah dengan ayah Shige. Saat itu hatinya sangat bingung, haruskah merasa senang / sedih? Dalam hatinya, selalu berkata..
Kenapa harus ayah Shige?? Ayah dari seorang yang selama ini ia cintai....
Namun akhirnya keputusan itu telah diambilnya, keputusan untuk mewujudkan kebahagiaan ibunya..
gadis itu rela..
walaupun ia tahu akan tersakiti karena cintanya tak akan pernah tersampaikan.
Mustahil baginya karena ia dan Shige sekarang menjadi saudara.....
“Hah..” desah Yuka kecil, kemudian ia memutuskan untuk melangkah meninggalkan kantin juga, kembali kekelasnya. Namun baru beberapa langkah, kakinya terhenti ketika terdengar sebuah suara menyapanya
“Yo Yuka!” . Gadis itu langsung menoleh kearah belakang, sumber suara tersebut.
Terlihat sosok seorang lelaki tinggi, tubuhnya proposional, kulitnya putih, dengan senyum yang menurutnya mungkin bagi banyak wanita terlihat menawan, tapi bagi Yuka tentu saja senyuman Shige yang paling menawan. Yuka hanya terdiam ditempatnya sambil berpikir...
“Dare?”
karena ia tidak pernah tahu sosok lelaki itu. Lelaki itu kemudian menghampirinya, denga tetap menorehkan senyumannya.
“Kau siapa?” ucap Yuka pada pria itu.
“Aku? Ah, ya perkenalkan namaku Ryusei Fujii, Yoroshiku!” jawab lelaki itu memperkenalkan diri, Yuka hanya menganggukkan kepalanya, ia masih saja bingung.
“Yuka, jadilah pacarku!” ucap pria itu seketika, hingga matanya membuat mata Yuka membulat terkejut.
“Maaf, tapi aku sudah punya!” ujar Yuka dengan kata-kata terlihat yang mantap pada jawabannya.
“Cowok aneh itu tadi??? Hahaha” kata lelaki bernama Ryusei itu dengan entengnya, namun tentu saja Yuka tidak terima.
“Jangan menyebut seperti itu! Dia pacarku, kau menyebalkan!” ucap Yuka tak terima dan langsung berbalik dan kembali melangkah untuk meninggalkan lelaki itu, karena ia jengkel pada ucapannya.
“Shige kan?? Apa kau yakin? Bukannya dia saudaramu ya?!” kata lelaki itu pada Yuka, dan membuat hatinya tersentak karena pernyataan dari Ryusei, karena selama ini Yuka dan Shige selalu menyembunyikan identitas persaudaraan mereka.
Yuka langsung membalikkan badannya kembali ke arah lelaki itu.
“A..apa?? yang benar saja , kami itu pacaran, tak mungkin bersaudara” ucap Yuka berusaha memutar balikkan fakta yang telah dapat ditebak oleh lelaki asing bernama Ryusei.
Lelaki tampan itu hanya tersenyum setengah tertawa , lalu Ryusei mendekatkan wajahnya dengan wajah Yuka, dengan posisi yang sangat dekat, lelaki itu melihat Yuka hanya terdiam dengan raut gugup, lalu kemudian ia mendekatkan bibirnya ke arah telinga dan membisikkan sesuatu..
“Iya aku tahu kalian memang bukan saudara sesungguhnya, saudara tiri kan?”
Mata Yuka langsung membulat mendegar kata-kata lelaki itu, ia mulai mengeluarkan keringat dingin.
“Hah....?” ucap Yuka gugup , dia sangat bingung kenapa lelaki itu bisa tahu rahasia yang selama ini ia simpan dengan sangat rapi.
“Tapi tenang saja aku akan diam!” ujar lelaki itu kemudian, dengan menempelkan jari tenjuknya di bibirnya tanda ‘Rahasia tidak akan dibocorkan’.
Kemudian lelaki itu melangkah pergi meninggalkan Yuka yang masih terdiam ditempatnya dan terlihat linglung
“Bagaimana dia bisa tahu....?”
to be continued~~~
Nah, ini nih sama gambar tokoh nya~
Shige .... >w<
Dan ini... Ryusei >w<
untuk Yuka~ bayangkan itu shinpei ~ LOL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar